foto source Google |
Sadarkah kamu luas Hutan di Indonesia maupun di dunia semakin menyempit. Ya berkurangnya luas hutan karna kebutuhan lahan terbuka semakin mendesak dengan berbagai alasan. Selain itu kebutuhan idustri dan rumah tangga terhadap kertas dan tisu juga masih sangat tinggi pengunaannya . Asal kalian tahu Tisu dan Kertas merupakan produksi utamanya bahan bakunya dari Pohon. Bayangkan jika kertas dan tisu yang digunakan setiap harinya itu kebutannya 10 Juta lembar berapa pohon yang harus di tebang.
Semakin dengan berkurangnya jumlah Hutan di Indonesia maupun di Bumi akan sangat berdampak bagi kehidupan satwa di Hutan dan Perubahan cuaca. Berkurangnya daerah resapan air menyebabkan timbulnya banjir dan masih banyak lagi minus nya jika Hutan kita berkurang.
Bagaimana Cara Mengurangi Penggudulan Hutan. Untuk mengurangi Kerusakan Hutan dan Alam
sudah tugas kita untuk menjaga lingkungan tetap asri. bahkan salah satu penggiat lingkungan meluncurkan Proggram metode untuk melindungi
global untuk melindungi hutan alam dan
mengidentifikasi lahan-lahan yang dapat diolah sebagai areal produksi komoditas
secara bertanggung-jawab,telah diluncurkan oleh koalisi antara industri dan
Organisasi Non-Pemerintah(LSM). Proggram Yaitu HCS Approach (High Carbon Stock Approach).
Apa Sih HCS Approach itu?
Modul HSC Aproach Toolkit Versi 2.0 |
HCS Approach (High Cabon Stock Approach) adalah metodologi global untuk menerapkan praktek non-deforestasi. HCS Approach
diselenggarakan oleh HCS Approach Steering Group yang terdiri dari
industri perkebunan seperti Wilmar, Asia Pul & Paper Group (APP) dan masih banyaklagi yang bergabung. HSC Approach
Steering Group ini, pada pertemuan di Bali awal Mei lalu, meluncurkan
toolkit yang bernama HCS Approach (High Cabon Stock Approach) Toolkit
Versi 2.0 yang berisikan modul untuk mensosialisasikan dan menerapkan
praktek non-deforestasi secara jelas, sistematis, dan sinergi dengan
metode pelestarian hutan lainnya. Toolkit ini adalah seri kedua dari
toolkit sebelumnya.
HSC Aproach Toolkit Versi 2.0 terdiri dari 7 Module yaitu :
Module 1: The HCS Approach: an introduction, overview and summary dimana pada module ini merupakan pengenalan terhadap metode HCS Approach
Module 2: Social requirements pada modul ini tahap dimana HCS Approach menghormati penduduk setempat dan kearifan lokalnya, menghindari konflik social dengan mereka, dan member kontribusi positif, antara lain memberi kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan, konservasi lahan untuk menjamin pangan mereka.
Module 3: Integration of HCV, HCS Forest and FPIC . Pada modul ini mengintegrasikan HSC Approach dengan FPIC (Free, Prior, informed Concern) dan penduduk setempat dengan penilaian HCV (High Coservation Values). Terintegrasinya ketiga metode ini secara efisien akan mengefektifkan biaya yang dikeluarkan.
Module 4: Forest and vegetation stratification pada modul ini mengklasifikasikan hutan berdasarkan vegetasinya menggunakan satelit, data di lapangan, dan data LiDAR (Light Detection and Ranging). Ada tujuh klasifikasi hutan berdasarkan vegetasinya, yaitu High Density Forest (HDF), Medium Density Forest (MDF), Low Density Forest (LDF), Young Regenerating Forest (YRF), Scrub, dan Open Land. Untuk scrub dan open land, sudah tidak termasuk High Carbon Stock Forest (HCS Forest) lagi
Module 5: HCS Forest Patch Analysis and Protection pada module ini tahap dimana menentukan prioritas pengelolaan HCS Forest Patch berdasarkan luas areanya. Untuk hutan dengan luas area diatas 100 hektar akan langsung masuk prioritas tinggi. Sedangkan hutan dengan luas area di bawah 100, masih akan dilakukan pertimbangan lebih lanjut. dan menganalisis resiko yang akan terjadi dimana akan diambil jika resikonya kecil
Module 6: Issues under development in the HCS Approach pada tahap ini module berisi tentang isu apa yang sedang dikembangkan dalam proggram HCS Approach
Module 7: Assuring the quality of HCS Assessments nah pada module ini tahap dimana akan dijelaskan kualitas penilaian HCS Approach
Jika dilihat Proses untuk menjaga lingkungan itu sangat panjang dan ribet bukan. Tetapi jika kita sudah punya kesadaran sendiri semua itu tidaklah seberapa. yuk mari menjaga lingkungan bersama - sama minimal menanam bibit pohon dipekarangan rumah sendiri dan tentu mengurangi penggunaan kertas atau tisu dirumah.
Sumber:
http://highcarbonstock.org/the-hcs-approach-toolkit/
Twitter: @Highcarbonstock
Youtube: High Carbon StockApproach
Betul mas. Mulai dari diri sendiri. Dan doakan semoga pemangku kepentingan menjalankan perannya dengan baik. Proyek panjang ini soalnya.
ReplyDeleteIya Kak
DeleteWaduh 10 juta lembar perhari untuk penggunaan Tisu dan kertas. Duh duh kasihan banget ya nasib pohon2 yang ada di hutan kita. Semoga metode ini bisa jadi solusi ya untuk mengurangi kerusakan hutan
ReplyDelete